JANGAN DIBACA KALAU KAMU MAHASISWA/I
IPB... !*
*yang ngga peduli sama pertanian.
Kalau kamu peduli sama pertanian, kamu wajib baca ini!
Pernah dengar sesuatu tentang SIPP-Kendeng? Sudah? Belum? Syukur kalau
yang sudah tahu, namun kalau yang belum tau jangan khawatir, tulisan ini akan
mengobati rasa keingintahuan kamu. Yuk, kita simak sama-sama...
SIPP dimuat di Pariwara Berita IPB |
SIPP-Kendeng adalah singkatan dari Solidaritas IPB Peduli Petani Kendeng.
SIPP-Kendeng merupakan sebuah gerakan yang diharapkan dapat menjadi wadah bagi
seluruh civitas akademika IPB (bisa mahasiswa/i, alumni, dosen, lembaga
kemahasiswaan, dll.) untuk berpartisipasi dalam menunjukkan kepedulian dan
dukungan kepada petani-petani di Indonesia. Awal terbentuknya SIPP-Kendeng
dilatarbelakangi karena kepedulian dan keresahan teman-teman Rembang, yang saat
ini sedang menempuh pendidikan sarjana di IPB, dalam melihat permasalahan yang
sedang dihadapi petani di Rembang. Seperti yang terlihat pada gambar di
samping, SIPP-Kendeng juga sempat masuk
majalah IPB yaitu “Pariwara Berita IPB” lho, salah satu majalah resmi dari
kampus IPB untuk civitas akademika IPB.
Memang sebenarnya masalah apa yang sedang dihadapi petani di Rembang?
Baca tulisan ini sampai habis dan kamu akan tahu jawabannya :D
Suasana Diskusi dan Nonton Bareng Film "Samin vs Semen"
|
Sebelumnya, SIPP-Kendeng telah mengadakan acara diskusi dan nonton bareng
film “Samin vs Semen” di Koridor Pinus Faperta IPB. Acara ini mendapat
antusiasme yang cukup besar dari mahasiswa IPB dengan jumlah peserta kurang
lebih mencapai 200-an orang, dalam waktu publikasi yang hanya 2 hari. Setelah
itu, untuk menambah pengetahuan yang menyeluruh tentang AMDAL langsung dari
pakarnya, diadakan kembali acara diskusi “BEDAH AMDAL SEMEN: Bongkar Manipulasi
AMDAL di Karst Kendeng”. Puncaknya pada tanggal 15 April 2015, SIPP-Kendeng
bekerja sama dengan BEM KM IPB mengadakan “Aksi Solidaritas Peduli Petani
Kendeng” di Tugu Kujang-Istana Bogor.
SIPP-Kendeng menyadari sepenuhnya bahwa gerakan ini adalah gerakan yang
diawali karena kepedulian dan hati nurani yang tersentuh untuk ikut berjuang
membela dan mendukung petani Indonesia. Lebih dari itu, SIPP-Kendeng juga
menyadari bahwa gerakan ini tidak bisa bergerak sendirian, melainkan perlu
dukungan, partisipasi, dan kerjasama dari seluruh mahasiswa/i IPB untuk ikut
bergerak bersama menyukseskan gerakan dan perjuangan ini.
Untuk itu, SIPP-Kendeng mengajak teman-teman semua untuk
berpartisipasi ke dalam agenda terdekat SIPP-Kendeng, yaitu:
Buat teman-teman yang tidak terlalu suka berdiskusi atau membahas sesuatu yang berat-berat, ini adalah alternatif teman-teman bisa menyalurkan bentuk kepedulian dan dukungan teman-teman kepada petani Indonesia melalui seni. Selain diharapkan dapat menghidupkan kembali ruang-ruang seni di IPB, SAF (Solidarity Art Festival) juga diharapkan dapat menunjukkan bentuk kepedulian, khususnya dari para pemuda pemudi IPB, terhadap kondisi lingkungan dan petani di Indonesia. Oleh karena itu, seluruh penampilan seni yang dibawakan diharapkan dapat mengusung tema kepedulian pemuda pemudi IPB terhadap kondisi lingkungan dan petani di Indonesia. Jenis kesenian yang akan ditampilkan di SAF bisa dengan pertunjukkan musik, teater, stand up comedy, dance, pembacaan puisi, dan berbagai macam penampilan seni lainnya.
“Solidarity Art
Festival”
Buat teman-teman yang tidak terlalu suka berdiskusi atau membahas sesuatu yang berat-berat, ini adalah alternatif teman-teman bisa menyalurkan bentuk kepedulian dan dukungan teman-teman kepada petani Indonesia melalui seni. Selain diharapkan dapat menghidupkan kembali ruang-ruang seni di IPB, SAF (Solidarity Art Festival) juga diharapkan dapat menunjukkan bentuk kepedulian, khususnya dari para pemuda pemudi IPB, terhadap kondisi lingkungan dan petani di Indonesia. Oleh karena itu, seluruh penampilan seni yang dibawakan diharapkan dapat mengusung tema kepedulian pemuda pemudi IPB terhadap kondisi lingkungan dan petani di Indonesia. Jenis kesenian yang akan ditampilkan di SAF bisa dengan pertunjukkan musik, teater, stand up comedy, dance, pembacaan puisi, dan berbagai macam penampilan seni lainnya.
SAF rencananya akan diadakan pada hari
Jumat, 8 Mei 2015 di Pelataran Gedung GWW (Graha Widya Wisuda) pukul
19.00-selesai. Jika teman-teman tertarik untuk berpartisipasi dalam SAF,
baik itu menjadi pengisi acara atau hanya menonton, atau bahkan terlibat
menjadi salah satu penggerak di SIPP-Kendeng, teman-teman bisa menghubungi contact person yang tertera di bawah.
Kalau teman-teman ada unek-unek seperti ingin berdiskusi lebih lanjut terkait
permasalahan sebenarnya yang ada di Rembang, juga bisa menghubungi contact person. Perlu menjadi catatan
kita bersama bahwa masalah seperti ini sebenarnya bukan hanya terjadi di
Rembang saja, melainkan di Pati, Batang, Kulonprogo, hingga Pulau-Pulau lain di
luar Pulau Jawa pun, banyak yang mengalami kasus serupa.
Untuk itulah, ini merupakan momentum bagi kita semua untuk bangkit dan
membuktikan bahwa mahasiswa pertanian masih ada.
Ayo bangkit dan tunjukkan kepedulian
kita!
Dengan seni, kita (juga bisa) peduli.
Hidup Pertanian Indonesia!!
Yuk Gabung!!
===============================
Masalah sebenarnya yang terjadi di Rembang:
Ceritanya, saat ini di Pegunungan Kendeng, Kabupaten Rembang, ada
perusahaan semen yaitu PT Semen Indonesia yang hendak mendirikan pabrik semen
di sana. Perlu kamu ketahui bahwa Pegunungan Kendeng yang terletak di Cekungan
Watuputih itu sendiri merupakan kawasan lindung imbuhan air terlindungi. Status
tersebut ditegaskan Perda Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Jawa Tengah
No.6/2010 pasal 63, merujuk pada Kendeng Utara sebagai “area adalah kawasan
lindung imbuhan air”. Kawasan tersebut termasuk kawasan karst lindung geologi
kaya mineral, dilindungi Perda RTRW Rembang No.14/2011 pasal 19 yang
menyertakannya sebagai area adalah kawasan Lindung geologi. Sebelumnya pada
tahun 2006, PT Semen Gresik berupaya masuk ke Pati dan akhirnya gagal karena
kalah dari gugatan warga samin. Setelah gagal masuk ke Pati, kemudian PT Semen
Indonesia (yang notabene juga menaungi Semen Gresik) mengincar Kecamatan Gunem,
Kabupaten Rembang. Memangnya apa yang akan terjadi jika ada pabrik semen di
sana?
Masuknya PT Semen Indonesia di Pegunungan Kendeng tepatnya di Kabupaten
Rembang, menimbulkan beberapa polemik, sedikit di antaranya yaitu:
1) Konflik
sosial dalam masyarakat yang terjadi setelah pabrik semen berusaha masuk,
membagi masyarakat terpecah menjadi pro atau kontra. Yang pro adalah warga yang
sebagian lahannya mau dibeli PT Semen Indonesia dan berencana alih profesi dari
petani, warga yang dibayar untuk melakukan berbagai aksi dukungan untuk PT SI,
dll. Yang kontra adalah warga yang mayoritas petani tidak ingin lingkungannya
rusak, menginginkan daerah tetap subur sejahtera seperti sebelum ada PT SI.
Catatan penting: sebelum perusahaan berusaha masuk, warga sudah merasa hidup
sejahtera dengan bertani. Ketika perusahaan masuk, malah menimbulkan konflik.
Kesejahteraan tak selalu diukur dengan uang, lalu kesejahteraan apa yang
sebenarnya perusahaan ingin tawarkan?
2) Area
pertanian potensial akan terancam jika ditambang. Menurut ahli geologi ITB ,
Budi Brahmantyo, kawasan karst yang ditambang memang menyimpan potensi batu
gamping yang selama ini menjadi bahan baku utama semen, tetapi jika sudah
ditambang, tidak akan ada yang dapat menggantikan fungsinya. Proses alam yang
terjadi selama ratusan tahun, jika ditambang pemulihannya akan sangat lama.
Penambangan karst dapat mengubah bentang alam, struktur bebatuan, dan diikuti
dengan berkurangnya cadangan air tanah. Mata air Pegunungan Kendeng yang kini
dinikmati warga akan terancam hilang dan tinggal air mata saja.
3) Terdapat
pengaburan fakta lapangan dalam pembuatan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan) yang dibuat oleh PT Semen Indonesia, sehingga hal tersebut perlu
menjadi sorotan penting mengenai dampak yang sebenarnya akan terjadi dari
kehadiran pabrik semen di Rembang. Stop tipu-tipu atau manipulasi AMDAL!
4) Dll.
Info lebih lanjut hubungi contact person atau
kunjungi twitter SIPP-Kendeng di @ipbsavekendeng
atau website http://ipbpedulipetani.blogspot.com.